A.
CERMIN CEKUNG
Cermin cekung
terbuat dari sepotong bola cermin ( concave spherical mirror ) bila disinari
maka sinar itu sebagaian besar terpantul melalui titik tertentu. Bola cermin
dimaksud merupakan bola gelas yang dilapisi perak nitrat dibagian luarnya.[1]
1. PEMANTULAN
CAHAYA PADA CERMIN CEKUNG
Ketika sumber
cahaya ditempatkan di depan cermin datar, sinar yang dipantulkan akan
menghamburkan atau menyimpang. Jika cermin dibengkokkan berbentuk cekung, sinar
pantul yang terhambur akan lebih sedikit. Dengan bentuk cermin yang tepat,
sinar pantul terbentuk dalam garis-garis sejajar.
Jejak sinar dapat dimanfaatkan untuk menyelidiki sifat bayangan pada cermin
cekung. Jejak sinar merupakan teknik penggambaran jalan sinar untuk mencari
letak dan ukuran bayangan yang dibentuk cermin.
Seperti ditunjukkan pada gambar 1.19, pusat cermin cekung disebut kutub. Titik pusat kelengkungan
(lihat gambar 1.20) adalah titik yang jaraknya ke kutub dua kali
jaraknya ke fokus. pertanyaan ini berlaku untuk cermin lengkung berukuran
kecil. Untuk cermin kecil, bentuk lingkaran atau sferis (bagian dari bola)
lebih mudah dibuat dari pada bentuk parabola. Perbedaan kedua bentuk itu pun
(sferis dan parabola) kecil. Untuk cermin khusus, seperti pada teleskop hubble,
bentuk yang digunakan adalah parabola.
Model sinar dapat diterapkan pada cermin cekung. Pada gambar 1.21, berkas
sinar merambat dari bagian atas benda, mengenai cermin, dan melewati bayangan.
Ini disebut bayangan nyata. (cermin
cekung dapat digambarkan sebagai garis lurus karena berkas sinar dekat dengan
sumbu utama). Bayangan ini disebut bayangan nyata karena cahaya melewati lokasi
bayangan dan bayangan dapat ditangkap oleh layar.
Empat
sinar dapat digambarkan untuk menentukan lokasi bayangan.
·
Sinar
1 melewati bagian atas benda sejajar dengan sumbu utama, menuju cermin dan
dipantulkan kembali ke fokus.
·
Sinar
2 melewati fokus sebelum mencapai cermin, dipantulkan dengan sumbu utama.
·
Sinar
3 merambat ke arah kutub cermin. Pada titik ini, cermin cekung tegak lurus
terhadap sumbu utama sehingga sinar dipantulkan pada sudut yang sama dibawah
sumbu dimana benda tepat berada di atasnya.
·
Sinar
4 melewati titik pusat kelengkungan sebelum mencapai cermin. Karena titik pusat
kelengkungan adalah pusat bola, sinar ini merambat disepanjang jari-jari. Sinar
mencapai cermin sferis pada sudut datang nol, kemudian dipantulkan kembali
melalui garis yang sama.
Bagian
yang diarsir dalam Gambar 1.21 dan 1.22 menunjukkan bahwa semua sinar dari
bagian atas benda yang mencapai cermin akan melewati bagian atas bayangan.[1]
bagaimana sifat cermin cekung?
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul atau konvergen.
Ketika berkas sinar-sinar sejajar mengenai cermin cekung, sinar pantulnya akan
berpotongan pada satu titik. Titik perpotongan tersebut dinamakan titik
Cermin cekung bersifat sebagai pengumpul sinar (konvergen). Ketika sinar-sinar datang yang melalui
titik fokus mengenai permukaan cermin cekung, ternyata semua sinar tersebut
akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama. Akan tetapi, jika sinar datang
dilewatkan melalui titik M (titik kelengkungan lensa), sinar pantulnya akan dipantulkan
ke titik itu juga.
1.
PANTULAN SINAR-SINAR ISTIMEWA PADA CERMIN CEKUNG
Pada cermin cekung terdapat sinar-sinar
istimewa sebagai berikut.
a.
Sinar datang sejajar dengan
sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
b. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu
utama.
c. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan
dipantulkan
1. PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN CEKUNG
Bayangan
dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Lokasi : skala diagram dapat digunakan untuk menentukan jarak bayangan dari cermin.
- Ukuran : skala vertikal, yaitu perbandingan ukuran bayangan dengan ukuran benda yang digunakan untuk menghitung tinggi bayangan. Perbesaran adalah tinggi bayangan dibagi tinggi benda.
- Arah : tampilan bayangan menginformasikan arahnya ke atas sesuai benda atau ke bawah. Jika berada pada sisi yang sama dengan sumbu utama, bayangan itu tegak.
- Sifat : bayangan nyata apabila cahaya melewati lokasinya. Artinya, jika layar diletakkan pada titik ini, bayangan akan muncul. Jika sinar hanya terlihat seolah-olah datang dari lokasi bayangan, seperti pada cermin datar maka bayangannya maya.
Sinar sejajar yang
mencapai cermin cekung dapat berasal dari benda yang sangat jauh, seperti
bintang. Semua cahaya yang mengenai cermin dilewatkan ke titik fokus. Desain
seperti ini dipakai pada teleskop yang menggunakan cermin lebih besar agar
dapat mengumpulkan cahaya lebih banyak sehingga mempermudah astronom mengamati
bintang. Cahaya Jika cahaya datang dari sumber yang dekat dengan cermin
cekung sehingga sinar datangnya tidak sejajar, lintasan dari sinar pantul sulit
ditentukan. [3]
Hubungan matematis dapat
ditulis
Dengan
:
f = jarak fokus (m),
s = jarak
benda (m), dan
s' = jarak
bayangan (m).
Dalam menggunakan persamaan cermin cekung, perlu diperhatikan
aturan-aturan tanda berikut ini.
1.
Jarak benda (s) bertanda
positif (+) untuk benda nyata (benda terletak di depan cermin) dan bertanda
negatif (-) untuk benda maya (benda terletak di belakang cermin).
2.
Jarak bayangan (s’) bertanda
positif (+) untuk bayangan nyata (bayangan terletak di depan cermin) dan
bertanda negatif (-) untuk bayangan maya (bayangan terletak di belakang
cermin).
3.
Jari-jari kelengkungan (M)
dan jarak fokus (f) bertanda positif (+) untuk cermin cekung dan bertanda
negatif (- ) untuk cermin cembung.[4]
1. PEMANTULAN
CAHAYA PADA CERMIN CEMBUNG
Lengkung cermin cembung lebih mengarah ke luar daripada ke dalam. Jika kamu
melihat melalui cermin cembung, kamu mempunyai ruang pandang yang lebih luas.
Cermin cembung digunakan sebagai cermin pengaman di supermarket dan membantu
penglihatan pengemudi di jalan raya.
Sinar sejajar yang datang menuju sumbu utama dipantulkan
seolah-olah datang dari fokus di belakang cermin. Meskipun demikian,
sinar-sinar yang digunakan dalam jejak sinar untuk cermin cekung masih dapat
digunakan. Ingatlah bahwa fokus dan titik pusat kelengkungan berada di sisi
lain dari cermin. sinar-sinar dari benda menyebar setelah mengenai cermin. Dengan demikian,
tidak mungkin membentuk bayangan nyata dengan cermin cembung.
cermin cembung digunakan karena pengamat
membutuhkan ruang pandang yang lebih luas.[5]
Bagaimana sifat cermin cembung?
Sifat cermin cembung
Cermin
cembung memiliki sifat divergen (menyebar) cahaya. Jika sinar datang sejajar
sumbu utama mengenai cermin cembung, sinar akan di pantulkan menyebar. Jika
sinar-sinar pantul pada cermin cembung kamu perpanjang pangkalnya, sinar akan
berpotongan di titik fokus (titik api) di belakang cermin. Pada perhitungan,
titik api cermin cembung bernilai negatif karena bersifat semu.
1. PANTULAN
SINAR-SINAR ISTIMEWA PADA CERMIN CEMBUNG
Berikut ini adalah sinar-sinar istimewa
pada cermin cembung.
- Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokus.
- Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
- Sinar datang menuju titik M (titik pusat kelengkungan) akan dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga.
1. PEMBENTUKAN
BAYANGAN PADA CERMIN CEMBUNG
Benda yang diletakkan
di depan cermin cembung akan selalu menghasilkan bayangan di belakang cermin
dengan sifat maya, sama tegak, dan diperkecil. Hubungan antara jarak benda (s)
dan jarak bayangan (s' ), dan titik fokus (f) memiliki persamaan yang sama
dengan cermin cekung. Perbedaannya, pada cermin cekung nilai jarak fokus selalu
negatif.
1. Sebuah cermin cembung memiliki jari-jari kelengkungan 60 cm. Jika
benda diletakkan pada jarak 20 cm di depan cermin, berapakah jarak bayangan
benda
Penyelesaian
:
Diketahui :
jari-jari (M) = 60 cm
s = 20 cm
Jawab :
Jarak fokus = ½ M = ½ (60) cm = 30cm
Karena cermin yang digunakan adalah
cermin cembung, maka jarak fokus akan bernilai negatif, f = –30 cm.
Jadi, jarak benda adalah –12 cm yang
terletak di belakang cermin atau maya. Sifat-sifatnya adalah maya, sama tegak,
dan diperkecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar